BRC — Apa itu Marketing Analyst? Berikut ini Tanggung Jawab, Skill-set, dan Proyeksi Kariernya di Tahun 2022 — Di dunia bisnis saat ini, kamu mungkin sering mendengar istilah marketing analyst.
Sebenarnya, marketing analyst bekerja untuk membantu perusahaan memutuskan berbagai hal terkait pemasaran produk dan jasa.
Tak hanya itu, marketing analyst juga harus mendukung keputusan terkait harga produk dan jasa yang tepat, serta membantu membangun profil bisnis.
Artikel kali ini akan mengulas lebih lanjut tentang pengertian, tanggung jawab, skill, dan proyeksi karier sebagai marketing analyst tahun 2022. Baca terus sampai tuntas, ya!
Apa itu marketing analyst?
Marketing analyst adalah tenaga profesional yang bertugas menganalisis data dalam upaya mendukung pemasaran bisnis.
Marketing analyst juga menggunakan wawasan dan informasi tertentu untuk membantu perusahaan membuat keputusan bisnis yang tepat. Misalnya, meningkatkan omzet atau mengoptimalkan kampanye pemasaran.
Tugas dan tanggung jawab marketing analyst
Dalam hal tugas dan tanggung jawab, marketing analyst berperan untuk memberikan saran apa saja strategi pemasaran atau iklan yang sukses.
Rekomendasi yang diberikan oleh seorang marketing analyst harus didasarkan data dan riset yang sudah dikumpulkan.
Kemudian, marketing analyst juga harus menjelaskan kepada manajer tim marketing bagaimana suatu kampanye dapat meningkatkan pendapatan dengan biaya operasional yang minim.
Umumnya, marketing analyst dapat memahami perilaku konsumen dan melacak tren pemasaran sesuai data yang diperoleh dari riset pasar.
Salah satu aspek kunci dari profesi marketing analyst adalah meminimalisir risiko bagi perusahaan ketika memulai strategi pemasaran atau kampanye iklan.
Marketing analyst dapat mengurangi risiko tersebut dengan memahami tingkat respons pelanggan, serta mengukur laba atas investasi.
Berikut ini adalah beberapa tugas dan tanggung jawab marketing analyst:
- Melakukan riset pasar dan menganalisis perilaku pelanggan untuk memantau dan memperkirakan tren pasar.
- Menerapkan dan mengevaluasi metode pengumpulan data, termasuk survei pelanggan online.
- Analisis data dengan perangkat lunak atau program statistik tertentu.
- Mengidentifikasi peluang produk dan pasar baru.
- Menghitung harga berdasarkan struktur biaya industri dan membuat perkiraan penjualan.
- Merancang rencana pemasaran untuk produk baru atau yang sudah ada.
- Membuat laporan hasil data visual yang mudah dicerna seperti grafik dan tabel.
- Menyampaikan kesimpulan kepada klien dan manajemen perusahaan.
Skill-set untuk menjadi marketing analyst
Setidaknya, marketing analyst harus cakap dan terampil dalam membaca data pemasaran. Adapun skill-set untuk menjadi marketing analyst sebagai berikut.
1. Mampu menganalisis data — Sebagai pekerjaan inti, seorang marketing analyst akan banyak melakukan analisis data pemasaran.
Marketing analyst dapat mengumpulkan data dengan program atau perangkat lunak tertentu. Seperti analisis statistik, database SQL, perangkat lunak, aplikasi pelaporan, aplikasi data, dan lain-lain.
2. Wawasan bisnis dan pelanggan —
Sangat penting bagi marketing analyst untuk memahami psikologi konsumen agar dapat menganalisis data pemasaran.
Terkadang, analis pemasaran juga harus memakai wawasannya untuk memahami fungsi industri dan klien tertentu, termasuk bagaimana membedakan suatu merek dari pesaingnya.
3. Komunikasi — Berikutnya, skill komunikasi harus dimiliki seorang marketing analyst. Sebab, analis pemasaran harus berkomunikasi dengan pelanggan, peneliti, dan manajemen perusahaan.
Ia juga harus menyampaikan hasil analisisnya dan memberikan masukan sedemikian rupa sehingga manajemen perusahaan mudah memahami.
Kisaran gaji dan proyeksi karier marketing analyst 2022
Di Indonesia, kisaran gaji marketing analyst adalah Rp5-6 jutaan per bulan. Diprediksi dalam beberapa tahun ke depan, proyeksi karier marketing analyst hingga 2030 akan tumbuh sebesar 22%.
Bahkan, lebih dari 90.000 peluang karier sebagai marketing analyst diproyeksikan akan hadir tiap tahun.
Banyak dari lowongan kerja tersebut muncul karena mengganti karyawan yang pindah ke profesi atau perusahaan lain, maupun sudah memasuki masa pensiun.